مَنْ أَحَبَّ أنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِه
ِوَيُنْسَأ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“ Barang siapa ingin
dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka ia sebaiknya menyambung
hubungan kekerabatanya ”
Hadits
ini merupakan salah satu dari hadits hadits yang menjelaskan tentang pentingnya
silaturrohim dan bahayanya memutuskan silaturrohim. Hadits yang memerintahkan
silaturrohim antara lain adalah hadits yang mempunyai arti “ Barang siapa beriman kepada Allah dan
Rosulnya, maka agar ia memulyakan tamunya, Barang siapa beriman kepada Allah
dan Rosulnya maka agar ia menyambung kerabatnya. Barang siapa beriman kepada
Allah dan Rosulnya, maka agar ia berkata baik atau diam” (Hadits disepakati
oleh Bukhori dan Muslim )
Kata
Silaturrohim atau Silaturrohmi yang berarti menyambung kekerabatan adalah kata
yang sudah melaluai proses Isti`arah . yang seharusnya berarti
menyambung alat reproduksi, diartikan menyambung kekerabatan. Karena pada
dasrnya semua manusia dari asal yang satu.
Hadits
diatas menjelaskan tentang manfaat silaturrohim, antara lain bahwa silaturrohim
dapat melapangkan rizqi dan memanjangkan umur. Timbul pertanyaan dikalangan sebagian umat : Bukankah rizqi dan ajal merupakan taqdir Allah
? Kalau silaturrohim dapat memperluas rizqi dan memanjangkan umur, itu artinya
silaturrohim dapat merubah taqdir Allah ?
Dalam menjawab pertanyaan ini Ulama hadits menjelaskan
bahwa artinya Allah akan memberi keberkahan terhadap rizqi orang yang
bersilaturrohim dan keberkahan terhadap umur orang yang bersilaturrohim, ini
artinya orang itu tetap mendapat rizqi sesuai ketetapan Allah, akan tetapi
orang yang menerimanya dapat merasakan lebih dari ketetapan yang ada, mungkin
anaknya pandai dan sehat, sehingga tidak perlu biaya banyak untuk pendidikan
dan kesehatan. Sedang keberkahan umur para Ulama menggambarkan seperti anugrah
anak yang sholeh dan ilmu yang bermanfaat. Meskipun orang itu sudah menunggal
seakan akan ia belum meninggal, karena masih bisa menambah pahala lewat anaknya
yang sholeh atau lewat murid muridnya
Silaturrohim ini bisa
dilakukan dengan berbagai cara. Di Indonesia ini silaturrohim menjadi budaya
yang harus direstarikan. Terutama pada saat hari raya `Idul Fitri, masyarakat
Indonesia menyempatkan untuk menempuh jarak yang jauh dan melelahkan hanya
untuk berkunjung pada kerabatnya.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh guru dan karyawan SMP-MA NU Karangdadap ketika hari pertama masuk sekolah pada hari SABTU tanggal 16 Juli 2016 bersilaturrohim ke sejumlah pengurus MWC NU Karangdadap/pengurus SMP-MA NU Karangdadap dan para tokoh Karangdadap.
Berikut rangkaian kegiatan Silaturrohim guru dan karyawan SMP-MA NU Karangdadap :
(1) Diawali dengan silaturrohim (Halal bi Halal) antara guru dan karyawan SMP-MA NU
diaula MWC NU Karangdadap
(2) Dilanjutkan silaturrohim ke rumah Bp Drs H Abd Munir (mantan ketua pengurus)
SMP-MA NU Karangdadap
(3) Dan ke rumah Bp Muhibbin (Ketua Komite SMP-MA NU)
(4) Dilanjutkan silaturrohim ke rumah Bp H Slamet (Bendahara MWC NU) Karangdadap
Penyokong terbesar atas perjalanan MA NU Karangdadap
(5) Dilanjutkan ke rumah Bp Farid Helmi (Kepala MA NU Karangdadap)
(6) Dilanjutkan silaturrohim ke rumah Ibu Hj Kholifah (Istri KH Wasi`in)
(7) Menuju ke rumah Bp H Asror Abd Rozaq (Ketua Tanfidziyah MWC Karangdadap)
(8) Dilanjutkan ke rumah Bp KH Agus Salim (Ro`is Syuriyah MWC Karangdadap)
(9) Ke rumah Bp Khudhor Bisri (Ketua Pengurus SMP-MA NU Karangdadap)
(10) Ke rumah Bp H Ahmad Shoni (Wakil Bendahara MWC NU Karangdadap)
(11) Makan makan di rumah Bp Muqoddam (Kepala SMP NU Karangdadap)
(12) Berakhir di rumah Bp Kyai Mustadzirin (Ro`is Syuriyah tsani MWC Karangdadap)
sekalian sholat berjama`ah dhuhur disana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar